Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat lonjakan signifikan sebesar +1,33% pada Rabu, 23 Juli 2025. Penutupan IHSG di level 7.456,35 menandai kebangkitan pasar modal Indonesia yang sempat melemah selama beberapa minggu terakhir.
Read More : Ihsg Menguat Di Zona Hijau Di Tengah Sentimen Kesepakatan Dagang As–jepang & Calon Kesepakatan Uni Eropa
Kenaikan ini bukan sekadar angka. Apa yang sebenarnya mendorong lonjakan IHSG hari ini? Dan bagaimana sentimen pasar terbentuk dalam sesi perdagangan?
Optimisme Pasar Dorong IHSG Melonjak
IHSG dibuka melemah di 7.346,10, namun perlahan berbalik arah dan menguat setelah data makroekonomi nasional menunjukkan performa positif. Di sisi lain, saham unggulan mulai bangkit dan menarik minat investor.
Beberapa pendorong utama penguatan IHSG hari ini antara lain:
- Surplus neraca dagang Juni 2025 lebih tinggi dari estimasi analis.
- Stabilitas rupiah terhadap dolar AS menumbuhkan optimisme asing.
- Penguatan sektor perbankan dan teknologi, terutama saham BBRI, BBCA, dan GOTO.
Menariknya, saham GOTO mengalami lonjakan volume transaksi tertinggi hari ini. Ini menjadi sinyal bahwa pelaku pasar ritel dan institusi mulai kembali percaya pada sektor teknologi domestik.
Saham Big Cap Jadi Penopang Kuat
Kontribusi terbesar terhadap penguatan IHSG datang dari saham-saham kapitalisasi besar. Sektor perbankan menjadi motor utama dengan performa sebagai berikut:
- BBCA naik +2,4%
- BBRI naik +2,8%
- BMRI juga menguat di atas +1,5%
Dari sektor teknologi, GOTO naik +4,1% dan BUKA rebound +2,9%. Tak ketinggalan, saham pertambangan seperti ADRO dan PTBA ikut menguat berkat stabilnya harga komoditas global.
Investor Asing Catat Net Buy Besar
Yang lebih menggembirakan, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 642 miliar. Angka ini mencerminkan arus modal asing mulai kembali masuk, setelah beberapa bulan sebelumnya sempat stagnan.
Total nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini tercatat Rp 12,3 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 21,4 miliar lembar saham.
Faktor Eksternal Masih Jadi Pertimbangan
Meski IHSG menguat, beberapa risiko eksternal masih menjadi bayang-bayang pelaku pasar, antara lain:
- Keputusan suku bunga The Fed dalam beberapa pekan ke depan.
- Ketegangan geopolitik di Laut China Selatan.
- Volatilitas harga minyak dan logam dunia.
Namun, secara umum, pelaku pasar mulai memfokuskan perhatian ke fundamental dalam negeri yang stabil dan kuat.
Kutipan
“Penguatan hari ini menunjukkan confidence investor terhadap ekonomi domestik masih solid, apalagi jika kita mampu jaga stabilitas inflasi dan defisit perdagangan.” – Analis Pasar Modal
FAQ (Pertanyaan Umum)
1. Mengapa IHSG bisa naik hari ini?
Karena kombinasi dari data ekonomi domestik yang positif, penguatan rupiah, serta aksi beli investor asing di saham-saham unggulan.
2. Saham apa yang paling mendorong kenaikan IHSG?
BBRI, BBCA, GOTO, dan ADRO menjadi motor utama yang menopang penguatan indeks hari ini.
3. Apakah IHSG akan terus menguat?
Tren jangka pendek cukup positif, namun tetap bergantung pada kondisi eksternal seperti keputusan The Fed dan kestabilan harga komoditas global.